Haloo, kalian para anker yang lagi cari info jadwal KRL dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Cilebut. Kalian udah bener banget ada di sini, karena kita akan kasih tau nih jadwal KRL ini ke kalian yang membutuhkan ya. Karena emang perjalanan pekerjaan atau menuju tempat kerja ini bisa menggunakan beberapa transportasi ya. Misal dari KRL ke LRT atau sebaliknya. Atau malah kalian yang mau liburan ke Ragunan misalnya. cocok banget ada di sini karena ini merupakan salah satu perjalanannya.

Jadwal KRL Manggarai ke Cilebut
Berangkat – Tiba
(St.Manggarai) – (St.Cilebut)
05:10 – 06:06
05:27 – 06:28
05:43 – 06:41
05:50 – 06:46
05:54 – 06:51
05:58 – 06:58
06:04 – 07:03
06:13 – 07:09
06:21 – 07:18
06:26 – 07:23
06:30 – 07:28
06:39 – 07:37
06:48 – 07:43
06:52 – 07:48
06:56 – 07:53
07:00 – 07:58
07:05 – 08:03
07:17 – 08:13
07:21 – 08:18
07:28 – 08:24
07:33 – 08:28
07:38 – 08:33
07:43 – 08:38
07:52 – 08:47
07:59 – 08:52
08:07 – 09:03
08:17 – 09:11
08:33 – 09:25
08:37 – 09:31
08:43 – 09:37
08:47 – 09:42
08:58 – 09:53
09:03 – 09:59
09:18 – 10:13
09:22 – 10:17
09:25 – 10:21
09:32 – 10:26
09:37 – 10:31
09:46 – 10:41
09:55 – 10:49
10:07 – 11:02
10:19 – 11:13
10:28 – 11:23
10:44 – 11:37
Lanjutan…….
10:48 – 11:42
10:57 – 11:52
11:03 – 11:57
11:12 – 12:08
11:23 – 12:15
11:27 – 12:21
11:39 – 12:34
11:49 – 12:44
11:56 – 12:50
12:07 – 13:01
12:11 – 13:06
12:16 – 13:10
12:31 – 13:26
12:37 – 13:34
12:47 – 13:42
12:52 – 13:47
13:02 – 13:56
13:13 – 14:07
13:21 – 14:16
13:36 – 14:31
13:47 – 14:41
13:58 – 14:53
14:03 – 14:58
14:14 – 15:08
14:18 – 15:13
14:23 – 15:18
14:29 – 15:23
14:34 – 15:28
14:42 – 15:36
14:51 – 15:45
15:01 – 15:55
15:05 – 15:59
15:09 – 16:04
15:17 – 16:11
15:21 – 16:16
15:26 – 16:21
15:31 – 16:26
15:36 – 16:31
15:47 – 16:41
15:54 – 16:51
15:59 – 16:56
16:04 – 17:00
16:08 – 17:05
16:15 – 17:09
16:24 – 17:19
16:31 – 17:25
16:35 – 17:30
16:39 – 17:35
16:43 – 17:39
16:54 – 17:49
16:59 – 17:54
17:06 – 18:00
17:10 – 18:05
17:16 – 18:10
17:21 – 18:15
17:25 – 18:20
17:30 – 18:27
17:37 – 18:31
17:41 – 18:36
17:46 – 18:40
17:50 – 18:46
17:58 – 18:52
18:01 – 18:56
18:09 – 19:05
18:14 – 19:09
18:21 – 19:16
18:25 – 19:21
18:29 – 19:27
18:38 – 19:32
18:41 – 19:36
18:45 – 19:40
18:49 – 19:45
18:57 – 19:50
19:00 – 19:55
19:04 – 20:00
19:19 – 20:14
19:25 – 20:19
19:32 – 20:26
19:48 – 20:42
19:52 – 20:47
19:56 – 20:51
20:00 – 20:55
20:10 – 21:06
20:17 – 21:11
20:21 – 21:15
20:25 – 21:19
20:43 – 21:37
20:49 – 21:43
20:58 – 21:52
21:03 – 21:57
21:10 – 22:04
21:16 – 22:10
21:20 – 22:15
21:27 – 22:21
21:34 – 22:28
21:44 – 22:38
21:53 – 22:48
22:08 – 23:01
22:25 – 23:19
22:33 – 23:27
22:44 – 23:38
23:11 – 00:05
23:23 – 00:17
23:38 – 00:32
23:58 – 00:50
00:15 – 01:07
Untuk jadwal KRL keberangkatan pagi Manggarai menuju Cilebut di mulai pukul:
Paling pagi : 05.10
Paling malam : 00.15
Jadi, dengan jam yang lumayan ini, kalian mesti bisa memperhatikan jam keberangkatan ya. Supaya bisa kalian mempersiapkan perjalanan dengan baik.
Harga Tiket KRL Manggarai ke Cilebut
Tiket KRL dari stasiun Manggarai ke stasiun Cilebut sudah di subsidi dari pemerintah, karena KRL Jabodetabek ini tergolong KRL yang sangat padat jadwalnya. Khusus tiket KRL ini yaitu:
Harga Tiket KRL : Rp.5.000
Kartu TAP KRL
Selanjutnya, untuk akses masuk stasiun keberangkatan dan akses keluar stasiun tujuan, kalian mesti punya akses kartu nya. Ya, sekarang semua stasiun KRL menggunakan pintu gate otomatis buka dengan kartu. Tapi, kalian ga usah bingung kok, cukup punya atau beli kartu ini dengan isinya ya.
Kartu yang Bisa di Gunakan untuk KRL yaitu:
– Kartu Multi Trip KRL (Beli di setiap stasiun ada)
– Kartu Flazz dari bank BCA
– Kartu e-Money dari bank Mandiri
– Kartu Brizzi dari bank BRI
– Semua Jenis Kartu Cashless dari produk bank lainnya.
Tentang Stasiun Cilebut
Pertama, Stasiun Cilebut merupakan salah satu stasiun KRL Commuter Line yang terletak di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun demikian, Stasiun ini berada di jalur utama Bogor–Jakarta dan sejak lama berfungsi sebagai titik transit penting bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, meskipun tidak sebesar Stasiun Bogor, keberadaan Stasiun Cilebut tetap vital bagi mobilitas harian para komuter.
Selain itu, sejarah Stasiun Cilebut berawal dari masa kolonial Belanda, ketika jalur Batavia–Buitenzorg dibangun pada abad ke-19. Pada Awalnya, stasiun ini hanyalah pemberhentian kecil untuk melayani kebutuhan transportasi warga setempat dan angkutan hasil bumi. Kemudian, seiring perkembangan wilayah Bogor sebagai kota penyangga Jakarta, Stasiun Cilebut semakin ramai digunakan, khususnya oleh para pekerja yang setiap hari bepergian ke ibu kota.
Selanjutnya, modernisasi jalur KRL sejak tahun 1980-an membawa perubahan besar pada stasiun ini. Peron ditinggikan agar sesuai dengan standar KRL listrik, fasilitas tiket diperbarui, dan area tunggu diperluas. Di sisi lain, meskipun mengalami renovasi, atmosfer sederhana khas stasiun pinggiran tetap terasa. Oleh karena itu, Stasiun Cilebut sering dianggap sebagai stasiun transisi yang nyaman sebelum penumpang tiba di stasiun-stasiun besar.
Lebih jauh lagi, Stasiun Cilebut memiliki peran sosial yang kuat. Jadi, Banyak warga dari kawasan sekitar—seperti Bojonggede, Sukaraja, dan Cibinong—menggunakan stasiun ini untuk menghindari kepadatan di Stasiun Bogor. Akhirnya, keberadaan Stasiun Cilebut membantu menyebarkan arus penumpang sehingga jalur Bogor–Jakarta lebih seimbang.
Dengan kata lain, Stasiun Cilebut mencerminkan perjalanan panjang perkeretaapian: dari pemberhentian kecil peninggalan kolonial, kemudian berkembang mengikuti urbanisasi, hingga akhirnya menjadi simpul penting yang mendukung kelancaran mobilitas masyarakat Jabodetabek.
Tentang Stasiun Manggarai
Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun kereta api terbesar sekaligus tersibuk di Jakarta, bahkan di Indonesia. Stasiun ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1914 dan sejak saat itu memiliki peran strategis sebagai pusat persilangan jalur kereta api. Oleh karena itu, sejak awal berdirinya, Stasiun Manggarai tidak hanya menjadi tempat naik turun penumpang, melainkan juga simpul penting dalam jaringan transportasi kereta di Pulau Jawa.
Selain itu, arsitektur awal Stasiun Manggarai didesain oleh arsitek Belanda terkenal, J. van Gendt, yang juga terlibat dalam pembangunan infrastruktur penting lain di Hindia Belanda. Bangunannya menampilkan gaya kolonial yang khas, sederhana namun kokoh. Kemudian, seiring meningkatnya kebutuhan transportasi, stasiun ini mengalami berbagai renovasi. Namun, sebagian unsur sejarahnya masih tetap dipertahankan agar identitas aslinya tidak hilang.
Selanjutnya, fungsi Stasiun Manggarai berkembang semakin besar ketika Indonesia memasuki era modern. Di sisi lain, keberadaannya menjadi semakin vital karena lokasinya yang strategis di Jakarta Selatan, dekat dengan kawasan perkantoran dan pemukiman. Oleh karena itu, jumlah pengguna stasiun terus bertambah, terutama para komuter yang bekerja di pusat kota.
Lebih jauh lagi, sejak tahun 2014, Stasiun Manggarai ditetapkan sebagai stasiun sentral Indonesia. Dengan demikian, berbagai jalur kereta api—mulai dari KRL Jabodetabek, kereta jarak jauh, hingga kereta bandara—akan dipusatkan di sini. Sementara itu, proyek besar modernisasi pun dilaksanakan, termasuk pembangunan bangunan bertingkat yang megah. Akhirnya, stasiun ini bukan hanya menjadi ikon transportasi masa kini, tetapi juga simbol transisi dari sejarah kolonial menuju wajah baru perkeretaapian nasional.
Pada akhirnya, Stasiun Manggarai menunjukkan bagaimana sebuah stasiun tidak hanya berfungsi sebagai tempat transit, melainkan juga sebagai bagian penting dari sejarah, budaya, dan perkembangan kota Jakarta.
Tentang Perjalanan KRL di Cilebut
Perjalanan KRL dari Stasiun Cilebut selalu menjadi bagian penting dari rutinitas masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar Bogor. Stasiun ini berada di jalur utama Bogor–Jakarta, sehingga setiap hari ribuan penumpang memulai aktivitasnya dari sini. Oleh karena itu, keberangkatan KRL dari Cilebut bukan hanya sekadar perjalanan, melainkan juga cerminan dinamika kehidupan urban penyangga ibu kota.
Selain itu, letak Stasiun Cilebut yang strategis membuatnya menjadi pilihan alternatif bagi warga Sukaraja dan sekitarnya yang ingin menghindari kepadatan Stasiun Bogor. Kemudian, setiap pagi, suasana stasiun dipenuhi para pekerja, pelajar, hingga pedagang yang hendak menuju Jakarta. Dengan demikian, perjalanan dari Cilebut menghadirkan keragaman penumpang dalam satu moda transportasi.
Selanjutnya, arah perjalanan KRL dari Cilebut menuju utara akan melewati stasiun-stasiun penting seperti Bojonggede, Depok, Universitas Indonesia, dan Manggarai sebelum akhirnya tiba di pusat Jakarta. Di sisi lain, perjalanan ke arah selatan hanya membutuhkan waktu singkat menuju Stasiun Bogor sebagai pemberhentian terakhir. Oleh karena itu, Stasiun Cilebut memiliki peran strategis sebagai titik tengah antara Bogor dan Depok.
Lebih jauh lagi, perjalanan KRL dari Cilebut mencerminkan modernisasi transportasi di Indonesia. Dahulu, jalur ini dibangun untuk mengangkut hasil bumi pada masa kolonial, tetapi kini menjadi tulang punggung mobilitas harian jutaan orang. Akhirnya, setiap keberangkatan dari Cilebut bukan hanya soal jarak tempuh. Melainkan juga bagian dari sejarah panjang perkembangan kereta api di Jabodetabek.
Dengan kata lain, perjalanan KRL dari Stasiun Cilebut menggambarkan perpaduan antara sejarah, urbanisasi, dan aktivitas masyarakat. Yang terus bergerak mengikuti ritme cepat kehidupan metropolitan Jakarta.