Haloo, untuk kalian para anak kereta (anker) yang tinggal di daerah Bekasi Timur dan sekitarnya. Untuk menunjang aktifitas kalian penggunaan KRL sangat wajib ya. Terutama yang bekerja di Ibukota Jakarta. Nah, dari kalian siapa nih yang lagi nyari info jadwal KRL Bekasi Timur ke Tanah Abang hari ini terbaru banget buat kalian. Karena ya kalau kalian udah tau jadwalnya, nantinya bisa merencanakan jadwal perjalanan dengan KRL ini tepat waktu.

Jadwal KRL Bekasi Timur ke Tanah Abang
Berangkat – Tiba
(St.Bekasi Timur) – (St. Tanah Abang)
04:36 – 05:24
04:45 – 05:31
04:51 – 05:36
05:07 – 05:55
05:28 – 06:16
05:36 – 06:23
05:50 – 06:46
06:05 – 06:51
06:16 – 07:02
06:36 – 07:22
06:41 – 07:27
07:07 – 07:52
07:23 – 08:07
07:39 – 08:26
08:09 – 08:55
08:18 – 09:06
08:44 – 09:32
09:02 – 09:50
09:17 – 10:02
09:22 – 10:07
09:32 – 10:17
09:46 – 10:36
10:02 – 10:47
10:30 – 11:17
10:57 – 11:48
11:09 – 11:58
11:21 – 12:06
11:40 – 12:27
11:55 – 12:48
Lanjutan…………………
12:06 – 12:54
12:38 – 13:23
12:58 – 13:52
13:11 – 13:58
13:31 – 14:22
13:43 – 14:28
13:54 – 14:45
14:11 – 14:57
15:01 – 15:46
15:41 – 16:27
15:59 – 16:47
16:11 – 17:02
16:30 – 17:18
16:43 – 17:36
17:09 – 17:54
17:57 – 18:48
18:17 – 19:03
18:37 – 19:28
18:50 – 19:37
19:01 – 19:52
19:09 – 19:58
19:18 – 20:07
19:37 – 20:29
20:08 – 20:53
20:21 – 21:06
20:32 – 21:22
21:10 – 21:55
21:25 – 22:17
21:54 – 22:42
22:00 – 22:52
22:43 – 23:33
Untuk jadwal KRL keberangkatan pagi Bekasi Timur menuju Tanah Abang di mulai pukul:
Paling pagi : 04.36
Paling malam : 22.43
dengan jam yang lumayan sedikit ini, kalian mesti bisa memperhatikan jam keberangkatan ya. Supaya bisa kalian mempersiapkan perjalanan dengan baik.
Harga Tiket KRL Bekasi Timur ke Tanah Abang
Tiket KRL dari stasiun Bekasi Timur ke stasiun Tanah Abang sudah di subsidi dari pemerintah, karena KRL Jabodetabek ini tergolong KRL yang sangat padat jadwalnya. Khusus tiket KRL ini yaitu:
Harga Tiket KRL : Rp.4.000
Kartu TAP KRL
Untuk akses masuk stasiun keberangkatan dan akses keluar stasiun tujuan, kalian mesti punya akses kartu nya. Ya, sekarang semua stasiun KRL menggunakan pintu gate otomatis buka dengan kartu. Tapi, kalian ga usah bingung kok, cukup punya atau beli kartu ini dengan isinya ya.
Kartu yang Bisa di Gunakan untuk KRL yaitu:
– Kartu Multi Trip KRL (Beli di setiap stasiun ada)
– Kartu Flazz dari bank BCA
– Kartu e-Money dari bank Mandiri
– Kartu Brizzi dari bank BRI
– Semua Jenis Kartu Cashless dari produk bank lainnya.
Tentang Stasiun Tanah Abang
Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun paling unik sekaligus bersejarah di Jakarta. Pertama-tama, stasiun ini dibangun pada tahun 1899 oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api kolonial Belanda. Oleh karena itu, sejak awal berdirinya, stasiun ini sudah menjadi simpul penting dalam jalur perkeretaapian Batavia. Selanjutnya, seiring berkembangnya kota, peran Stasiun Tanah Abang semakin besar, baik sebagai pemberhentian kereta jarak jauh maupun sebagai pusat layanan komuter.
Selain itu, keunikan Stasiun Tanah Abang terletak pada lokasinya yang bersebelahan dengan pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara, yaitu Pasar Tanah Abang. Dengan demikian, stasiun ini tidak hanya melayani mobilitas pekerja, tetapi juga menjadi akses vital bagi para pedagang dan pembeli. Tidak hanya itu, atmosfernya selalu ramai dan dinamis, mencerminkan denyut kehidupan ekonomi sekaligus sosial masyarakat Jakarta.
Kemudian, dari sisi sejarah, stasiun ini pernah menjadi titik penting pengangkutan barang sejak era kolonial hingga awal kemerdekaan. Namun demikian, kini Stasiun Tanah Abang bertransformasi menjadi simpul utama jalur KRL Commuter Line, khususnya untuk rute Green Line menuju Serpong, Parung Panjang, Maja, dan Rangkasbitung. Oleh karena itu, keberadaannya semakin vital sebagai penghubung wilayah satelit dengan pusat ibu kota.
Lebih jauh lagi, meskipun modernisasi sudah dilakukan, jejak kolonial masih bisa dirasakan dari struktur bangunan lamanya. Dengan kata lain, stasiun ini menghadirkan perpaduan menarik antara sejarah dan perkembangan modern. Pada akhirnya, Stasiun Tanah Abang bukan sekadar tempat transit, melainkan simbol perjalanan panjang perkeretaapian nasional. Karena itu, stasiun ini layak disebut unik sekaligus bernilai sejarah tinggi, sebab ia terus hidup dari masa ke masa.
Tentang Stasiun Bekasi Timur
Stasiun Bekasi Timur merupakan salah satu stasiun yang menarik untuk dibahas karena keunikannya sekaligus nilai sejarah yang menyertainya. Pertama-tama, meskipun stasiun ini baru diresmikan pada Oktober 2017, keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang jalur kereta di Bekasi yang telah ada sejak masa kolonial Belanda. Oleh karena itu, Stasiun Bekasi Timur dianggap sebagai bagian dari kesinambungan perkembangan perkeretaapian di wilayah timur Jakarta. Selanjutnya, stasiun ini hadir sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Bekasi utama yang setiap hari menampung puluhan ribu pengguna.
Selain itu, keunikan Stasiun Bekasi Timur terlihat dari desainnya yang modern, sederhana, namun tetap fungsional. Dengan demikian, fasilitasnya dibuat lebih nyaman dan teratur, mulai dari ruang tunggu yang luas hingga akses masuk yang lebih praktis. Tidak hanya itu, stasiun ini juga dibangun di lokasi strategis yang memudahkan warga dari Mustika Jaya, Bantargebang, hingga sebagian Rawalumbu untuk mengakses transportasi massal.
Kemudian, dari sisi fungsi sosial, Stasiun Bekasi Timur memberikan dampak signifikan. Dahulu, warga hanya bisa bergantung pada Stasiun Bekasi utama. Namun demikian, setelah stasiun ini beroperasi, mobilitas masyarakat menjadi lebih lancar. Oleh karena itu, keberadaan stasiun ini dapat dianggap sebagai tonggak baru bagi peningkatan kualitas hidup warga sekitar.
Lebih jauh lagi, meskipun tidak setua stasiun lain yang berusia ratusan tahun, nilai sejarah Stasiun Bekasi Timur justru terletak pada perannya dalam menandai era modernisasi. Dengan kata lain, ia bukan sekadar fasilitas transportasi, melainkan simbol perubahan. Pada akhirnya, Stasiun Bekasi Timur unik sekaligus bersejarah karena berhasil menghubungkan tradisi lama dengan kebutuhan masa kini.