Perjalanan dengan KRL dari Manggarai ke Nambo adalah pengalaman unik yang menunjukkan kontras antara hiruk-pikuk perkotaan dan suasana pinggiran yang lebih tenang. Nah, jadi yang pasti menunggu jadwal KRL Manggarai ke Nambo sungguh suasana yang menyebalkan. Karena memang jadwal KRL ini tidak seperti jalur KRL Manggarai ke Bogor. Jadwal KRL Nambo juga termasuk dalam jadwal KRL Nambo yang terbaru.

Ga heran ada seorang YouTuber menyebutnya kalau stasiun Nambo ini Rock Bottom yang ada di Film Spongebob. Ga app app sih, yang penting sekarang kita akan melihat jadwal Kereta ini. Jadwal KRL Nambo ke Jakarta Kota bisa di klik.
Jadwal KRL Manggarai ke Nambo
(Berangkat) – (Tiba)
Stasiun Manggarai – Stasiun Nambo
05:37 – 06:48
06:34 – 07:43
08:03 – 09:07
09:07 – 10:12
09:59 – 11:05
11:17 – 12:22
12:23 – 13:26
13:32 – 14:36
14:38 – 15:44
15:43 – 16:46
16:50 – 17:53
18:05 – 19:10
19:16 – 20:20
20:35 – 21:40
Nah, ini dia jadwal KRL Manggarai ke Nambo di mana emana jadwalnya nya ada setiap 1 sampan 2 jam sekali. Cukup lama bukan, heheheh. Pastikan juga Kamu sudah tahu jadwal KRL Mambo sebelumnya.

Namun demikian, beberapa stasiun di jalur Nambo ini sedang di bangun superti Stasiun Pondok Rajeg. Nah, disini juga kita bisa transit di stasiun Citayam bagi yang akan melanjutkan perjalanan ke station Bogor. Perhatikan jadwal KRL untuk kelancaran perjalanan.
Jadwal selanjutnya yaitu Nambo ke Mangerai bisa di klik ini.
History Perjalanan Manggarai ke Mambo
Pagi di Manggarai
Berawal dari Stasiun Manggarai, salah satu stasiun tersibuk di Jakarta, perjalanan dimulai di tengah kesibukan para penumpang yang hilir mudik. Stasiun ini menjadi titik pertemuan jalur-jalur penting di Jabodetabek, dengan bangunan yang kini modern dan dilengkapi fasilitas canggih. Suara pengumuman kereta, deru lokomotif, dan kerumunan orang menciptakan atmosfer khas perkotaan.
Setelah menaiki kereta jurusan Nambo, suasana mulai sedikit tenang saat kereta bergerak menjauh dari inti kota. Sepanjang perjalanan, penumpang menikmati pemandangan kota Jakarta yang perlahan bergeser menuju kawasan suburban. Jangan lupa cek jadwal KRL Mambo untuk waktu keberangkatan.
Memasuki Kawasan Suburban
Kereta melintasi beberapa stasiun seperti Tebet, Pasar Minggu, dan Lenteng Agung, yang masih ramai dengan aktivitas warga. Bangunan tinggi dan pusat perbelanjaan mulai berganti dengan rumah-rumah sederhana dan pepohonan.
Ketika kereta memasuki wilayah Depok, nuansa perjalanan berubah. Keramaian kota berganti dengan suasana hijau dan tenang. Pemandangan mulai didominasi oleh sawah, kebun, dan area pemukiman yang lebih sepi. Jika beruntung, penumpang bisa melihat burung-burung beterbangan atau anak-anak bermain di sekitar rel. Teliti jadwal KRL Mambo sebelum keberangkatan Anda.
Menjelang Stasiun Nambo
Mendekati Stasiun Nambo, perjalanan terasa lebih santai. Jalur ini tidak sepadat jalur lain di Jabodetabek, sehingga suasananya lebih damai. Di sekitar stasiun Nambo, penumpang disambut dengan pemandangan khas daerah pinggiran: bukit-bukit kecil, pepohonan, dan suasana kampung yang asri.
Stasiun Nambo sendiri merupakan stasiun kecil yang cukup sederhana, jauh dari hiruk-pikuk kota. Bagi yang pertama kali ke sini, suasananya terasa seperti perjalanan ke luar kota, meskipun jaraknya sebenarnya tidak terlalu jauh dari Jakarta.
Tentang Stasiun Nambo
Stasiun Nambo merupakan salah satu stasiun kereta api yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Stasiun ini memiliki sejarah yang cukup unik karena awalnya dibangun bukan untuk kebutuhan penumpang, melainkan untuk angkutan barang. Dibuka pada tahun 1997, stasiun ini dirancang untuk mendukung pengangkutan hasil industri semen dari pabrik di Citeureup menuju berbagai wilayah lain. Oleh karena itu, sejak awal perannya sangat berbeda dibandingkan dengan stasiun-stasiun besar lain di Jabodetabek.
Namun, krisis moneter tahun 1998 menyebabkan proyek besar tersebut terhenti. Akibatnya, jalur kereta menuju Stasiun Nambo sempat terbengkalai dan tidak di manfaatkan secara maksimal. Selain itu, kondisi infrastruktur juga menurun sehingga stasiun ini hampir tidak berfungsi. Kemudian, setelah beberapa tahun, muncul gagasan untuk menghidupkan kembali jalur ini, khususnya untuk melayani penumpang komuter.
Selanjutnya, pada tahun 2015, jalur kereta rel listrik (KRL) resmi di perpanjang hingga Stasiun Nambo. Dengan demikian, stasiun ini mulai ramai di gunakan masyarakat, terutama warga sekitar Citeureup, Gunung Putri, dan Cileungsi, yang membutuhkan akses transportasi ke Jakarta maupun Bogor. Di sisi lain, keberadaannya membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan raya, karena semakin banyak penduduk yang beralih menggunakan KRL.
Lebih jauh lagi, Stasiun Nambo kini menjadi salah satu simpul penting dalam jaringan KRL Jabodetabek. Walaupun tidak sebesar Stasiun Bogor atau Manggarai, perannya terus berkembang. Akhirnya, stasiun ini tidak hanya menjadi saksi bagaimana krisis sempat menghentikan operasionalnya, tetapi juga bukti bahwa revitalisasi transportasi dapat menghidupkan kembali potensi lama.
Dengan kata lain, Stasiun Nambo menggambarkan perjalanan panjang: dari proyek industri, kemudian sempat terbengkalai, hingga akhirnya bangkit sebagai penghubung vital bagi mobilitas masyarakat.